Freud dikenal karena ucapannya, ”Anak adalah ayah dari seorang laki-laki” yang berarti bahwa pengalaman-pengalaman hidup yang terjadi di masa awal kehidupan seseorang memainkan peran penting dalam pembentukan kepribadian. Observasi ini bemulla dari proses menganalisis masa kecilnya sendiri (Gay, 1988; Jones, 1953).
Pada usia 30 - 40 tahunan, Freud menyadari bahwa Yang terjadi pada masa kanak - kanaknya telah mengakar pada tingkat kesadaran paling dalam pada dirinya, di bagian yang disebutnya sebagai "unconscious" atau alam tidak sadar dan pengalaman - pengalaman masa kecil ini memainkan peran penting dalam pembentukan kepribadiannya. la menyimpulkan hal ini setelah melakukan analisis menyeluruh terhadap mimpi - mimpinya, pikiran - pikirannya, serta kenangan yang dimunculkan (Freud, 1900). Pada proses analisis diri ini, ia menemukan bahwa ia dapat memperoleh ketenangan dari berbagai macam gejala yang mengganggu seperti ketakutan terhadap kereta api yang muncul dari suatu kejadian traumatis ketika bepergian dengan kereta api dari tanah kelahirannya di Wina pada saat ia berusia 4 tahun.
Lebih
jauh lagi, pelatihan medis Freud meyakinkan dirinya bahwa suatu
pemahaman terhadap gangguan pikiran dapat dicapai dengan menggunakan
metode ilmiah dan semua fenomena psikologis dapat ditelusuri dari
proses-proses fisiologis. Pendekatan ilmiah juga berperan dalam
pekerjaan yang dilakukannya sebagaimana ia mengonfirmasi teorinya
melalui observasi dan analisis terhadap para pasiennya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.