Sunday, March 11, 2018

3 Dimensi Psikologis dari Dunia Visual

Penglihatan
Penglihatan adalah indera yang paling banyak diteliti ketimbang semua indera yang lain, dan ada alasan yang kuat untuk hal ini. Lebih banyak informasi mengenai dunia eksternal yang kita peroleh dari mata dibandingkan dengan organ indera lainnya. Mungkin ini menjelaskan mengapa orang Inggris berkata "I see pada what you mean". dan bukan "I hear what you mean." Karena kita berevolusi untuk aktif pada siang hari kita menjadi terikat untuk memanfaatkan pencahayaan dari matahari untuk melihat. Sedangkan hewan-hewan yang aktif pada malam hari lebih cenderung memanfaatkan telinganya.

Apa yang Kita Lihat
stimulus dari penglihatan kita adalah cahaya. Bahkan kucing, rakun, dan hewan-hewan lainnya yang terkenal karena kemampuannya untuk beradaptasi dengan kegelapan tetap masih membutuhkan sedikit cahaya untuk dapat melihat. Cahaya tampak datang dari matahari dan bintang-bintang lainnya, dan juga dari lampu, yang kemudian dipantulkan oleh berbagai benda. Cahaya berjalan dalam wujud gelombang, dan karakteristik fisik dari gelombang ini mempengaruhi tiga dimensi psikologis dari dunia visual kita. Yaitu, hue, brightness, dan saturation.



1. Hue
Adalah dimensi pengalaman visual yang ditandai dengan penamaan warna, yang terkait dengan panjang gelombang cahaya. Yaitu, jarak antara satu puncak gelombang ke puncak gelombang berikutnya. Gelombang yang lebih pendek cenderung dilihat sebagai warna violet dan biru, sedangkan yang lebih panjang dilihat sebagai warna oranye dan merah. Matahari menghasilkan cahaya putih, sebuah campuran dari semua gelombang cahaya yang dapat dilihat. Terkadang, satu tetes air dalam udara bertindak sebagai sebuah prisma. Tetes air itu kemudian memisahkan cahaya putih matahari ke dalam warna-warna yang ada dalam spektrum cahaya tampak, dan kemudian menghasilkan pelangi yang biasa kita lihat.

2. Brightness
Adalah dimensi pengalaman Visual Yang terkait jumlah, atau intensitas cahaya yang dilepaskan oleh sebuah benda Yang dipantulkan benda tersebut. Intensitas berhubungan dengan amplitudo (tinggi maksimum) dari sebuah gelombang. Biasanya, semakin banyak sebuah benda memantulkan cahaya, semakin terang pula benda tersebut. Kendati demikian, terang atau gelap sebuah benda juga dipengaruhi oleh panjang gelombang: warna kuning terlihat lebih terang dari pada Warna biru dan merah meskipun intensitas fisiknya sebetulnya sama.

3. Saturation (keragaman warna)
Adalah sebuah dimensi pengalaman Visual yang berhubungan dengan kompleksitas cahaya. Yaitu, seberapa Iebar atau sempit jangkauan gelombang cahaya. Ketika cahaya hanya mengandung sebuah gelombang tunggal, dapat dikatakan bahwa warnanya "murni,” dan warna yang dihasilkan dapat dikatakan sebagai tersaturasi sepenuhnya. Di titik ekstrem lainnya ada cahaya putih yang kekurangan warna apapun dan sepenuhnya tidak tersaturasi. Dałam keadaan nyata, cahaya yang dikatakan murni sangat jarang terjadi. Biasanya kita merasakan campuran dari berbagai gelombang cahaya yang berbeda panjangnya, dan kita melihat warna yang lebih redup dan lebih pucat dibandingkan dengan warna yang benar-benar tersaturasi.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.